Tuesday, February 28, 2012

keluhan derita







Jangan tangisi sebuah duka
Kelak kita yang merana
Pada sendu yang kau bawa
Aku hanya mampu memberi
Memeluk erat..
Mengelus lembut..
Mengusap hebat..
Mutiara jernih yang terluah.

Teman,
Lakonan ini seakan suram
Sedang aku juga begitu
Terhenyak dek kata nista
Berkait curiga
Keteguhan pada sebuah janji kian pergi
Bersama sisa torehan yang berbekas dihati
Bukan pada tunaian itu yang ku tagih
Cuma pada kebenaran yang kau tabur
Jangan pernah menabur janji
Andai tak mampu kau sirami.

Teman,
Jelas riak sendu
Pada tiap butir bicaramu
Seakan jasad yang kaku
Pada senyum itu...
Bibir seakan menipu
Menjadi pelakon terhebat kisah hidupmu
Pada langkah itu..
Sendi seakan keliru
Terdampar di penjuru
Pada ulas katamu..
Tak lepas ungkapan sayu.

Teman,
Pada beningnya matamu..
Kulihat kekuatan
Genggam erat saat ia makin mendekat
Bimbang dirimu rebah
Dalam lautan keluhan.

Hati,
Damailah ditempatmu
Biarkan rasa itu bertebaran
bersama kekosongan yang bersawang
Bilamana angin tak mampu lagi membawa duka ini
Sapalah awan..
Agar kamu bisa utuh membentuk kekuatan
Walau terduduk jasadmu yang teguh
Bersama debu-debu penderitaan
Usah resah dan mengalah
Kamu dan mereka tak pernah merasa
Sedang kita yang terdera
Pegang erat hatimu
Bersama alunan tasbih yang berlagu.

Hati,
Ingatkan aku pada manisnya sebuah redha
Pada indahnya sebuah sabar
Pada tenangnya sebuah kedamaian
Redhakanlah ia pergi
Andai ini rentetan kisahnya
Dalam keluhan penuh mengharap
Yakinlah dengan Asma'Nya
Ikhlaslah pada sebuah ujian
Redhalah pada sebuah kepahitan
Tebarkanlah hati meraih kedamaian
kerna kamu tak pernah sendirian.

~ 2822012~
SinaranBulan



No comments:

Post a Comment