AYAH
Ayah
Bening sinar matamu
Ada kesan kudrat tuamu
Ada lelah yang tak kenal erti penat
Jarang sekali engkau pertontonkan
sakitmu
Payah sekali melihat kemarahanmu
Ayah
Dalam kelembutan
Ada ketegasan
Tak pernah engkau meninggi suara
untuk hal yang tak perlu
Tak pernah engkau jadi bengis untuk
hal yang sekecil zarah
Tak pernah kau caci maki kami
anak-anakmu
Walau terkadang sabarmu diuji
Teruji dengan kerenah zuriatmu.
Ayah
Usiamu makin dimamah waktu
Kudratmu makin tipis
Hanya untuk sesuap rezeki
Untuk kami zuriatmu
Engkau tak pernah berhenti
Kedutan tanganmu menjadi bukti
Untuk kau sembahkan kelak
Sebagai tanda ayah tak pernah abaikan
amanah
Ayah
Anak-anakmu makin melewati usia
kedewasaan
Kami tahu
Ada rindu pada benak ayah
Walau tidak diukir pada realiti
Bening mata itu tidak berdusta
Ayah
Fatamorgana dunia selalu menipu
Dan pesan ayah tak pernah lekang
Tersemat utuh dilubuk hati
Kata-kata ayah ibarat zikir
Menjadi senandung pengubat duka
Dalam gundah mahupun senang
Ayah
Walau kami tidak pernah
diperdengarkan
Keutuhan cinta ayah pada mak
Tidak pernah diatayangkan sayang itu
kepada umum
Kami tahu
Kerana cintu itu wujudnya kami
Ayah
Satu benda yang anakmu tak pernah
penat meminta
Doa
Keredhaan
Dan kasih sayang
kerana
Darjatmu paling tinggi dalam hati
Selepas Allah dan Rasulullah.
Ayahhhh..... penat jerih membesarkan anak2 tanpa sikit pun rungutan dari mu
ReplyDeletehuhu...ezegeli la long,sedih kan :(
ReplyDelete